Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Babancong, "Landmark" Garut dan Saksi Bisu Pembentukan Kabupaten Garut yang Masih Berdiri Kokoh

Istilah “landmark” biasa kita kenal dengan sebuah penanda, sebuah bangunan atau monumen yang bersejarah serta dikenang oleh masyarakat. Lebih mudahnya istilah landmark itu diartikan sebagai ciri khas atau “ikon” suatu kota. Nah Sobat Garut, berbicara soal landmark, Kabuaten Garut tentunya gak kalah dong dengan kota-kota atau tempat-tempat lainnya, yang mana sudah kita ketahui bersama bahwa banyak bangunan bersejarah di Kabupaten Garut. Salah satu bangunan bersejarah dan “ikonik” di Garut yaitu Babancong.

Pastinya dengan mendengar  nama atau istilahnya saja, Sobat Garut yang benar-benar tulen asli Garut tentu sudah familiar dengan kata “Babancong”. Ya, inilah salah satu landmark (ciri khas) dari Kabupaten Garut, khususnya sebagai landmark yang lokasinya berada di tengah-tengah pusat Kota Garut. Sobat Garut yang hobi main ke Garut Kota (pusat kota), pasti juga sering melewati bangunan yang satu ini ya. Mimin yakin banget deh, pasti bisa tiap minggu atau mungkin bahkan tiap hari Sobat Garut yang tinggal di kota atau yang bersekolah di kota bisa wira-wiri bolak-balik ke lokasi bangunan Babancong ini.

Loaksinya memang bener-bener di ada di pusat kota ya Gaes. Alih-alih lewat Jalan Kabupaten yang biasa dilewati sebagai jalan pintas bagi pemilik kendaraan pribadi yang hendak menuju pengkolan atau arah sebaliknya. So pasti mata kalian gak bisa mengalihkan pandangan untuk melihat Babancong ini. Dan tentu bangunan ini gak bisa terlepas dari keberadaan bangunan-bangunan di sekitarnya yang satu paket menjadi pelengkap Alun-alun Garut. Gak bisa lepas juga deh pokoknya bagi kita yang suka nongkrong, janjian, jalan-jalan di sekitaran Alun-alun dan daerah pengkolan.

Jadi Sob, yang dimaksud Babancong ini adalah sebuah bangunan kecil, mirip pesanggarahan yang bentuknya seperti panggung. Lokasinya ada di sebelah selatan Alun-alun Garut yang tepat berada di depan Gedung Pendopo. Bangunannya memang kecil karena luasnya hanya sekitar 15 meter persegi saja dengan tinggi bangunan sekitar 10 meter.

Babancong ini adalah sebuah bangunan kecil, mirip pesanggarahan yang bentuknya seperti panggung.

Babancong merupakan bangunan berdenah segi delapan, yang beratap tajug, dilengkapi dengan delapan buah pilar berbentuk silinder untuk menyangga bagian atap bangunan. Di bagian bawahnya terdapat relung-relung atau lubang terowongan berbentuk lengkung sebanyak delapan buah. Untuk naik ke atas bangunan panggung, terdapat dua sisi tangga di bagian kiri dan kanan bangunan.

Pipi tangganya memilki motif lengkung terawangan yang terlihat seperti sisik ular. Penutup lantai anak tangganya dari keramik, tapi ini nampaknya hanya penambahan baru untuk tetap melestarikan bangunan agar tidak rusak . Penutup atapnya adalah genteng beton berglasur yang mana ini juga merupakan penambahan baru untuk melestarikan bangunan . Material penyusun bangunannya adalah pasangan bata berplester di mana bangunan ini dicat warna putih. Dan memang sejak dahulu bangunan Babancong ini selalu berwarna putih. Dan usut punya usut bangunan Babancong ini sudah lebih dari tiga kali dilakukan renovasi yang mana tujuannya untuk melestarikan bangunan yang merupakan cagar budaya.

Saat kita naik ke atas bangunan, kita dapat melihat pemandangan Alun-alun Garut beserta megahnya Masjid Agung Garut. Kita juga dapat melihat bangunan-bangunan di sekitar Alun-alun secara lebih jelas karena bagian depan Babancong memang menghadap langsung ke Alun-alun. Memang sesuai fungsinya ya Sobat Garut, karena babancong adalah salah satu tempat khusus untuk pembesar di zaman dahulu dan juga Bupati Garut di acara-acara tertentu.

Zaman dahulu babancong digunakan sebagai tempat para tokoh dan para pembesar menyaksikan keramaian di Alun-alun Garut.

Zaman dahulu babancong digunakan sebagai tempat para tokoh dan para pembesar menyaksikan keramaian di Alun-alun Garut. Babancong juga sering dijadikan sebagai tempat berpidato, di mana Sobat Garut mungkin pernah melihat foto bersejarah saat Bapak Ir. Soekarno sebagai presiden pertama Republik Indonesia pernah berpidato di hadapan ribuan massa saat kunjungannya ke Garut. Dalam pidatonya tersebut, Bapak Proklamator kita ini juga sempat menyebut Garut sebagai “Kota Intan”. Sampai sekarang, Babancong memang masih digunakan sebagai tempat duduk bagi para pejabat ketika diselenggarakan berbagai upacara dan acara resmi di Alun-alun Garut.

Dan perlu Sobat Garut ketahui, bahwa Bangunan Babancong ini ternyata didirikan bersamaan dengan pendirian kompleks Alun-alun beserta bangunan penunjang lainnya seperti Gedung Pendopo, Masjid Agung, serta kantor Keresidenan. Saat itu juga bersamaan dengan pembangunan ibu kota Kabupaten Limbangan di tahun 1813. Ternyata oh ternyata, di tahun itu pula muncul sebutan “Garut” yang belakangan menjadi nama daerah Kabupaten baru yaitu Kabupaten Garut, menggantikan nama Kabupaten Limbangan yang setelahnya sudah tidak menjadi pusat kabupaten lagi. Jadi bayangin deh sama Sobat Garut betapa bersejarahnya Babancong ini dan sudah ratusan tahun usianya.

Berbeda dengan belasan tahun sebelumnya, pihak pemerintah  Kabupaten Garut saat ini telah melindungi dan melestarikan bangunan ini. Jadi sayang sekali ya, bagi kalian Sobat Garut atau wisatawan yang ingin naik ke atas bangunan karena saat ini di kedua sisi tangga sudah diberi tambahan pintu besi. Tidak sebebas dulu memang, terutama saat mimin masih usia kanak-kanak. Karena dulu setiap orang masih bebas untuk beraktivitas menaiki Babancong. Wajar juga pemerintah melakukan tindakan tersebut karena jika dibiarkan bebeas seperti dulu, mungkin saja bangunan Babancong menjadi kotor atau mudah rusak. Lorong-lorong terowongan bagian bawah juga sudah ditutupi pintu besi. Karena kalau sih seingat mimin, kalau kita masuk ke bawah biasanya suka tercium bau yang tidak sedap seperti bau “hangseur” (bau bekas kencing) dari oknum-oknum pengunjung atau pedagang yang sekitar Alun-alun yang tidak bertanggungjawab.

Walaupun sudah berusia ratusan tahun dan telah mengalami perubahan, arsitektur Babancong yang unik masih tetap berdiri kokoh lho Sobat Garut. Sebagai tambahan pengetahuan bagi Sobat Garut, bangunan Babancong atau sejenisnya serta bangunan seperti Masjid Agung, kantor keresidenan, kantor penjara dan sebagainya ini merupakan bagian yang selalu ada dalam tata kota tradisonal di tatar Sunda. Jadi sebagai warga yang baik yang mencintai cagar budaya warisan leluhur kita, Sobat Garut tentunya harus menjaga bangunan-bangunan bersejarah ya, salah satunya Babancong Garut ini.

Post a Comment for "Babancong, "Landmark" Garut dan Saksi Bisu Pembentukan Kabupaten Garut yang Masih Berdiri Kokoh"